Parah, Longsor Menuju Objek Wisata Bedeng Tujuh

Tampak Bahu jalan Longsor dan Badan jalan Retak mengkhawatirkan.

KabarMmania.com - Sumut, Bahu Jalan Propinsi Sumatera Utara (Provsu), di lintas Pulau Rakyat - Sigura gura, tepatnya area Objek Wisata Bedeng 7 (tujuh), perbatasan Desa Marjanji Aceh (Kabupaten Asahan, red) dengan Desa Meranti Timur (Kabupaten Toba), Senin (13/3) malam mengalami Longsor.

Longsor berdampak keretakan Badan jalan ini berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Asahan. Terlihat Benteng/Turap sepanjang sekira 30 meter dengan kedalaman 8 meter, amblas ke sungai Asahan. Meski demikian, ketika longsor terjadi, tidak ada korban dalam peristiwa ini. Sa'at ini kondisi jalan tentunya sangat membahayakan para pengguna, tutur para warga di sekitar lokasi longsor, Selasa (14/3) pagi.

Darmin Simanjuntak (45) salah seorang warga Desa sekitar lokasi longsor, kepada kru KabarMania.com di lokasi, Senin (14/3) siang mengutarakan pendapatnya bahwa sudah sejak lama, sejumlah ruas jalan Provinsi Sumut di Asahan - Toba ini, kondisinya cukup memprihatinkan dan tergolong kritis, terutama pada ruas jalan yang berada di Bibir Sungai Asahan.


Faktanya, ketika hujan tadi malam, ruas jalan ini mengalami longsor. Kondisi ini sudah kami laporkan pada Aparat Desa dan Kecamatan sampai ke Petugas UPTD PUPR Bina Marga Provsu di Tanjung Balai Asahan, supaya jalan ini segera mendapat perbaikan.

Dampak longsornya jalan ini, arus lalu lintas Asahan - Sigura Gura, pada Selasa (14/3) pagi mengalami kemacetan serius, terjadi antrian panjang kenderaan, situasi diperparah dengan sempitnya badan jalan serta lokasi berada dekat tikungan leter "S" menuju longsor.

Secara spontan, Darmin selaku tokoh pemuda bersama warga sekitar telah membantu para pengguna jalan di lokasi longsor, salah satunya dengan memasang rambu darurat tanda bahaya di sisi jalan yang longsor. Sebagai upaya agar para pengemudi lebih berhati - hati ketika melintasi jalan yang longsor.

Terpenting, masyarakat sekitar berharap Pemerintahan berwenang yang terkait segera dapat memasang Rambu " Tanda Wasapda " yang lebih permanen, sebelum dilakukan perbaikan jalan secepatnya, desak masyarakat. (KBM).

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama