![]() |
Anggaran yang begitu besar tertera di Plank proyek, dinilai beberapa kalangan, tidak diikuti oleh spesifikasi teknis yang baik dalam pelaksanaan kegiatannya. |
KabarMania.com, Asahan - Adanya pekerjaan proyek penghotmixkan bernilai milyaran setiap titiknya di seputaran Kota Kisaran, Kabupaten Asahan sejak awal bulan Januari tahun 2025, menimbulkan keheranan bagi sebagian masyarakat, seperti pemerhati proyek pemerintah, kalangan LSM dan elemen masyarakat lainnya, bahkan sebagian masyarakat kontruksi di Asahan ikut heran.
Menurut informasi yang dihimpun para wartawan KabarMania.com, beberapa keheranan itu, cepatnya pelaksanaan proyek (bulan Januari sudah mulai), jadi perencanaannya bagaimana (mungkin kurang matang) dan bisa jadi tidak transparan, diduga ada persekongkolan, meski dilakukan secara E - Katalog, ruang nepotisme itu tetap terbuka lebar.
![]() |
Jalan Diponegoro juga lumayan besar nilai proyeknya. |
Selanjutnya ketika proyek dikerjakan, di beberapa titik, tampak spesifikasi teknisnya tidak dilaksanakan dengan baik, peralatan pendukung juga ada yang tidak berfungsi serta Pengawasan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Bahkan ada proyek penghotmixkan yang dinilai beberapa kalangan cacat mutu, karena tidak memenuhi spesifikasi teknis dan standar kualitas yang telah ditetapkan, semestinya tidak dicairkan pembayarannya.
![]() |
Kompresor yang rusak tak dapat digunakan sa'at pelaksanaan proyek di jalan HOS Cokroaminoto. |
Guna mendapatkan informasi yang akurat terkait proyek - proyek tersebut, Kamis (13/2) sekira pukul 15.08 WIB, via WhatsApp (wa), kru media ini coba meminta statemen dari Kadis PUPR Pemkab. Asahan, Agus Jaka Putra Ginting.
Mohon statementnya Pak, atas adanya kegiatan (proyek) pemeliharaan jalan (penghotmixkan) Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Diponegoro Kota Kisaran, bernilai Belasan Milyar Rupiah yang bersumber APBD Pemkab. Asahan 2025.
![]() |
Tanpa pembersihan lahan, titik langsung dihampar Hotmix. |
Soalnya ada beberapa pemerhati dan aktivis menilai, bahwa proyek dilaksanakan terlalu cepat, terkesan dipaksakan, lalu diprediksi perencanaannya kurang matang (sempurna) karena singkat juga dirasa tidak transparan (diduga ada persekongkolan dan monopoli, red).
Bahkan tercium adanya indikasi kolusi antara oknum - oknum Pejabat berkompeten dengan Pengusaha Pelaksana Kegiatan sejak dari awal proyek ini dianggarkan, pada perencanaannya.
![]() |
Nilai kontrak yang tertera di Plank proyek hanya 4 jutaan saja, tentu suatu keanehan. |
Kemudian ketika proyek berjalan, adanya ditemukan (tampak) spesifikasi kerja (teknis) yang tidak sesuai atau diabaikan, pengawasan di lapangan terkesan tidak maksimal.
Selanjutnya sesuai perkembangan informasi dan dokumentasi yang dimiliki media ini, Senin (3/3) sekira pukul 09.09 WIB via WhatsApp (wa), kepada Kadis PUPR kembali dilayangkan mohon informasi dan statementnya.
![]() |
Hotmix baru beberapa hari dihampar, sudah Retak Buaya di jalan Pergam, Lestari, Kecamatan Kisaran Timur. |
Berapa titik dan nilai kegiatan penghotmixkan yang dilakukan di awal tahun ini (bulan Januari sampai Maret, red) di seluruh Asahan ?
selanjutnya kegiatannya banyak sekali kejanggalan, termasuk dalam pelaksanaan di beberapa titik, seperti yang di Jalan Seroja, Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur ada penghotmixkan yang tanpa pembersihan lahan, langsung dihampar hotmix.
Kemudian di Jalan Pergam, Lestari, Kecamatan Kisaran Timur, hotmix sudah Retak Buaya, meskipun baru beberapa hari penghotmixkan. Sayangnya sampai berita ini disiarkan, Agus Jaka Putra Ginting belum membalasnya. (Red)