TNI AL TBA Klaim Tangkap Preman, PH Poktan HTR Mandiri Lapor Presiden

PH Poktan HTR Mandiri, Widodo, SH

KabarMania.com, Asahan/ Tanjung Balai - Penasihat Hukum Kelompak Tani Hutan Tanaman Rakyat (PH Poktan HTR) Mandiri, Widodo SH, Rabu (16/6) siang di Kantornya (Kota Kisaran, red) mengatakan pihaknya sesegera mungkin menyurati Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo.

Hal itu ditegaskan Widodo merespon terkait tindakan Anggota TNI AL Tanjung Balai Asahan (TBA) yang menangkapi Anggota Poktan HTR Mandiri disertai Tembakan, Selasa (15/6) sekira pukul 12.00 wib di lokasi lahan yang memiliki izin dari Menteri Kehutanan RI sebagai bentuk perlawanan dan protes keras.

Aksi Koboy yang dilakukan para oknum  Aparat Pertahanan Negara tersebut dinilainya telah mencederai rasa aman di tengah masyarakat, merusak demokrasi dan dapat berimbas pada buruknya citra Aparat Pertahanan Negara di mata masyarakat sipil.

Masih menurut Widodo, bahwa tindakan oknum - oknum TNI AL TBA itu dianggap sudah melampaui kewenangan juga prosedur, seperti yang kami jelaskan kepada sejumlah wartawan dalam keterangan Pers beberapa jam yang lalu.

Widodo juga menyangkal tuduhan miring yang dialamatkan pihak - pihak yang tidak bertanggungjawab kepada kegitan Poktan HTR Mandiri. Bahwa selaku pengelola HTR, Poktan HTR Mandiri sudah melakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan benar.

Poktan HTR Mandiri selalu merangkul masyarakat yang sempat bercocok tanam di lahan HTR untuk bergabung menjadi peserta/Anggota Poktan, namun ada sejumlah pihak gagal faham terkait program HTR pemerintah.

Mereka diduga melakukan provokasi dengan menimbulkan isu liar dan tidak bertanggungjawab kepada masyarakat yang tentunya dapat merugikan masyarakat juga Poktan HTR Mandiri.

Sementara itu Ketua Poktan HTR Mandiri, H. M. Wahyudi yang siang itu sedang bersama Widodo menyebutkan kegiatan Poktan HTR Mandiri sudah sesuai dengan SK Menteri Kehutanan tahun 2010 yang dikantongi mereka.

Terkait peristiwa penangkapan kemarin Wahyudi menjelaskan bahwa tidak benar jika ada yang mengatakan yang diamankan TNI AL itu adalah para Preman. Mereka bekerja sesuai dengan izin dan ada kartu Anggota Poktannya, tegas Wahyudi.

Ketua Poktan HTR Mandiri, H. M. Wahyudi

Wahyudi menyesalkan dan mengutuk keras tindakan oknum - oknum TNI AL TBA itu. Bahkan tindakan oknum - oknum Aparat Pertahanan Negara itu boleh dikatakan telah ikut menghambat Program Presiden RI tentang hutan yang dikelola Masyarakat.

Sebelumnya H. M. Wahyudi dalam Akun Facebook dan Videonya membuat narasi meminta pertolongan pada Penegak Hukum berkompeten agar membatu Poktan HTR Mandiri atas dugaan intimidasi oleh para oknum Aparat Pertahanan Negara yang dialami Anggotanya.


Terpisah, DANDEM POMAL Tanjung Balai - Aaahan, Lettu Laut (PM) Zailani menyebutkan pihaknya hadir ke Lokasi (TKP) atas permintaan organisasi Pospera, di sana Anggota mengamankan sejumlah orang yang diduga preman dan Aparat menemukan sejumlah senjata tajam pada tubuh orang - orang yang diamankan tersebut, katanya. (ZA)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama